Antara Anjeuna jeung Manéhna, (Kata Ganti Orang Ketiga Tunggal dalam Bahasa Sunda)

Memperhatikan anak muda Bandung dewasa ini makin dinamis. Percampuran budaya yang terjadi, terutama di kalangan mahasiswa dan pelajar SMA, dalam bidang bahasa menjadikan Bahasa Sunda semakin berkembang. Kata yang dipergunakan dalam bahasa sehari-sehari sudah mencampuradukkan kelas bahasa. Undak usuk basa sudah tidak dikenal oleh generasi Z (kelahiran tahun 1996 – 2015) dan generasi alpha (kelahiran tahun 2016). Jikapun ada yang mengajarkan itu hanya sebatas di dalam pelajaran Bahasa Sunda di sekolah, yang ini pun seringkali dianggap pelajaran kelas pinggiran alias tidak mendapatkan perhatian khusus dari para siswa. Lebih lagi pelajaran bahasa dan sastra daerah tidak menentukan kelulusan siswa.

Belajar Basa Sunda, bagi sebagian banyak orang, dianggap susah karena banyak aturan dan kata yang dipergunakan untuk menyebutkan satu subjek. Sebagaimana diketahui bahwa dalam Basa Sunda terdapat undak usuk basa, yaitu tingkatan basa yang pemakaiannya disesuaikan dengan siapa seseorang melakukan pembicaraan atau komunikasi lisan dan tulisan. Tingkatan yang pertama adalah basa lemes, yaitu bahasa yang dipergunakan oleh seseorang ketika berbicara dengan orang yang lebih tua, lebih tinggi derajatnya, orang yang dihormati, atau orang yang baru dikenal. Tingkatan kedua adalah basa loma, yaitu bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan orang yang sederajat, teman sebaya, atau yang usianya tidak terpaut jauh dengan si pembicara. Basa loma sering disebut juga basa sedeng, dalam artian tidak masuk kategori bahasa halus, tapi juga tidak termasuk bahasa kasar. Bisa dikatakan basa loma adalah bahasa umum dalam pergaulan. Tingkatan terakhir adalah basa kasar, yaitu bahasa yang digunakan kepada yang lebih rendah derajatnya atau yang dianggap tidak pantas untuk dihormati. Bahasa kasar sering juga dipergunakan sebagai bahasa komunikasi dalam lingkaran pergaulan terbatas. Ada kesan mereka yang berkomunikasi dengan bahasa kasar diantara sesama mereka itu memperlihatkan kedekatan hubungan pertemanan mereka. Sehingga basa kasar dan basa loma lebih sering terdengar dibandingkan dengan basa lemes.

Untuk kata ganti orang ketiga tunggal terdapat banyak kata untuk ketiga kelas bahasa tersebut. Untuk basa lemes kata ganti orang ketiga tunggal adalah anjeuna. Untuk basa loma kata ganti orang kedua tunggal adalah manéhna. Untuk basa kasar biasanya disebutkan dengan digabung dengan kata makian atau umpatan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ole-olean

Pijat Bayi

Bioskop Dalam Kenangan